Selasa, 29 November 2011

Rahasia Sukses Orang Jepang

Ramadhan yang lalu (2011) membawa nikmat tersendiri bagi saya. Betapa tidak? Pertama, saya diundang beberapa kali oleh stasiun televisi terkait 7 Keajaiban Rezeki yang kebetulan menjadi buku terlaris dan seminar terbesar di Indonesia sepanjang 2010-2011. Kedua, 7 Keajaiban  Rezeki diseminarkan 3 kali di Hongkong dan 2 kali di Jepang, dengan dukungan penuh dari Dompet Dhuafa. Dan tentu saja, selama di Jepang saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan di sejumlah kota. Katakanlah di Tokyo, Chiba, Ibaraki, Tsukuba, Hamamatsu, Yokohama, dan Shizuoka (Gunung Fuji). Nah, selama berada di sana setidaknya ada tiga hikmah pembelajaran yang saya petik. Dan tiga hikmah inilah yang akan saya share kepada Anda. Boleh?
Pertama, keramahan. Jamak diketahui, Tokyo merupakan kota dengan penduduk paling padat sedunia. Lihat saja pusat keramaian di Shibuya, yang kebetulan menjadi lokasi shooting film Hachiko, Too Fast Too Furious (Tokyo Drift), dan Resident Evil terbaru. Di sana, ribuan orang menyeberang jalan setiap menitnya. Benar-benar ribuan. Semuanya bergegas. Namun demikian, mereka tetap menjaga keramahan. Contoh kecil saja, di kereta-kereta mereka masih memberikan prioritas duduk kepada lansia.
Selain itu, mereka juga menghargai pejalan kaki, orang asing, kebersihan, antrian, dan anti-klakson. Walau cenderung individualis khas perkotaan, namun mereka tidak pernah melupakan senyuman dan bungkukan badan ketika berinteraksi. Beberapa kali saya masuk toko dan tidak membeli apapun. Tahu apa yang terjadi? Ternyata si pelayan toko tetap mengantar saya sampai di pintu, membungkukkan badan, dan mengucapkan “Terima kasih banyak,” sambil tersenyum lebar. Ramah kan? Itu tidak jadi membeli lho. Bayangkan, kalau jadi membeli.
Kedua, kejujuran. Bukan cuma paling padat, Tokyo juga kota dengan biaya hidup paling mahal sedunia. Sekadar contoh, untuk menggunakan jasa taksi dari airport Narita ke pusat kota Tokyo, Anda harus merogoh uang hampir Rp 3 juta rupiah! Parkir di pusat kota Tokyo? Hm, jangan ditanya! Per jam bisa habis ratusan ribu rupiah! Saking mahalnya properti di sana, KPR-nya bisa 40 tahun! Kendati dibebani biaya hidup begitu tinggi, anehnya di sana hampir-hampir tidak ada pencurian, penjambretan, dan perampokan.
Bahkan kalau barang Anda tertinggal di suatu tempat, tidak perlu panik. Kembalilah ke tempat tersebut dan ambillah barang Anda. Kemungkinan besar, barang Anda tetap utuh. Lihatlah, betapa jujurnya mereka. Padahal banyak di antara mereka yang tidak beragama. Di KTP mereka saja tidak tercantum agama, karena pemerintah menganggap agama tidak terlalu penting dalam kehidupan bernegara. Kuil terkenal di Meiji-Jingu, Harajuku, hanya menjadi simbol spiritual dan tidak diikat oleh aturan agama tertentu.
Ketiga, harga diri. Jepang adalah negara ulet, jauh dari budaya malas-malasan. Tambahan lagi, mereka punya harga diri, jauh dari budaya meminta-minta. Perlu dicatat, tidak semua orang makmur di sana. Itu sudah fitrah semua negara. Iya kan? Akan tetapi, jangankan meminta-minta, menerima tips saja dianggap memalukan bagi mereka. Baik satpam, janitor, pelayan, atau siapa saja, tidak terbiasa menerima tips. Dalam konteks lain, kerap diberitakan, di sana pejabat-pejabat yang ketahuan korupsi atau sejenisnya, pasti mundur bahkan bunuh diri. Saking malunya! Di Indonesia? Boro-boro mundur. Disuruh mundur saja, masih bersikeras. Boro-boro bunuh diri. Salah-salah, orang lain yang dibunuhnya. Ketahuilah, rezeki berpihak pada mereka yang menjaga harga diri. Seperti yang disinggung di bagian awal buku, inilah mental kaya.
Kembali soal berpuasa di Jepang. Walau saya berpuasa 2 sampai 3 jam lebih lama dibanding di Indonesia, walau saya sama sekali tidak merasakan suasana bulan puasa, walau saya susah sekali mencari tempat sholat dan makanan yang halal, namun semua kendala itu saya anggap ringan. Beneran, ringan. Apalagi setelah saya memetik tiga hikmah di atas. Puasa hendaknya luar biasa. Karena menjadikan kita insan yang lebih jujur dan lebih menjaga harga diri. Itu yang semestinya. Bukankah puasa itu ibadah rahasia dan tidak bisa riya-riyaan? Bukankah puasa itu melatih pengendalian diri bahkan terhadap sesuatu yang halal? Bukankah di bulan puasa digalakkan untuk mengeluarkan sedekah, zakat harta, dan zakat fitrah? Memberi, bukan berharap diberi.
Terakhir, ingatlah. Indonesia merdeka ketika bulan puasa. Fatahillah merebut kembali Sunda Kelapa ketika bulan puasa. Nabi Muhammad memenangkan perang Badar ketika bulan puasa. Bahkan Nabi Muhammad menaklukkan Mekkah ketika bulan puasa. Luar biasa kan? Lha, sudah tahu begitu, apa pantas kita mengisi bulan puasa hanya dengan malas-malasan dan tidur-tiduran? Sungguh, tidak pantas. Tolong dicatat, dalam bulan puasa, kalau diam saja adalah ibadah, apalagi berkata-kata yang baik? Kalau tidur saja ibadah, apalagi bekerja dan bekinerja? Sekali lagi, puasa hendaknya luar biasa! Right?

»Ippho Santosa (Pakar Otak Kanan & Penulis Mega-Bestseller) «

Selasa, 15 November 2011

Avril Lavigne is my idol


Hmm,,,sedikit biografi about my idol…JJ

PERSONAL
Avril Ramona Lavigne Whibley atau yang populer dengan nama Avril lahir di Napanee, Ontario, Kanada, 27 September 1984. Ia adalah penyanyi pop Kanada yang telah mencetak record penjualan album terbaik, selain sebagai penulis lagu wanita dengan usia termuda. Wanita yang suka bereksperimen dengan dandanannya, terutama warna rambut ini, juga terkenal dengan gaya berpakaiannya yang sering mengenakan dasi laki-laki.

Avril Lavigne tidak suka makan daging, namun dia tidak mengatakan bahwa dirinya adalah seorang vegetarian. Makanan favorit Avril sendiri adalah pizza dengan topping olive, salah satu menu restoran La Pizzera di tempat kelahirannya, Napanee, Ontario. Restoran tersebut tersebut kini menyajikan menu bernama 'Avril', yaitu jenis pizza kesukaan Avril tersebut.

Avril juga merajah tubuhnya dengan gambar. Tato bintang yang dibubuhkan di pergelangan tangan kirinya adalah tato pertamanya. Bulan Februari 2004, dia mulai menjalin hubungan khusus dengan penyanyi Kanada Deryck Whibley, yang merupakan vokalis utama/gitaris pop punk band Sum 41, dan pada akhir 2004 Avril membubuhkan tato bentuk hati dengan aksen huruf D di pergelangan tangan kanannya.

Pasangan ini kemudian menikah di sebuah gereja katholik dengan upacara pernikahan secara agamis dengan disaksikan sekitar 110 tamu undangan, pada tanggal 15 Juli 2006, di sebuah lahan pribadi di California coastal city of Montecito. Namun ternyata hubungan mereka kandas karena kabar perselingkuhan yang terjadi antara Deryck dengan Hilton. Dan Avril pun menggugat cerai.



KARIR
Album pertama Avril, LET GO, dirilis pada tanggal 4 Juni 2002 di Amerika Serikat, dengan hits singel lagu Complicated, Sk8er Boi, I'm with You, dan Losing Grip. Kemudian, pada 25 Mei 2004, dirilis album kedua yang bertajuk UNDER MY SKIN dengan hits singel lagu Don't Tell Me, My Happy Ending, Nobody's Home, He Wasn't, dan Fall to Pieces. Dan Album ketiga Avril, THE BEST DAMN THING dirilis pada tanggal 17 April 2007. Dalam album ini Avril mengubah gaya bernyanyinya menjadi lebih ceria. Hits singel dalam album ini adalah Girlfriend, When You're Gone, Hot, dan The Best Damn Thing.

Avril juga pernah beberapa kali mengisi soundtrack film, antara lain film ERAGON dengan single Keep Holding On dan yang terbaru, film ALICE IN WONDERLAND dengan singel berjudul Alice.

Pada tahun 2006, Majalah Bisnis Kanada memposisikannya dalam posisi ke-7 wanita Kanada paling mengagumkan di Hollywood, dan pada tahun 2007 dia memenangkan 9 nominasi Jabra Music Contest untuk kategori Best Band In The World, berdasarkan pilihan penggemar diseluruh dunia.

Dalam dunia film, Avril tampil pertama kali dalam film OVER THE HEDGE sebagai pengisi suara, yang diangkat dari komik dengan judul yang sama. Setelah itu, dirinya juga ikut terlibat dalam film Richard Gere berjudul THE FLOCK. Dan, proyek ketiganya adalah FAST FOOD NATION, berdasarkan buku favoritnya. Avril membuat sebuah batu bertulisan dalam film GOING THE DISTANCE dan juga sempat tampil dalam sebuah episode film Sabrina, The Teenage Witch, menampilkan lagu Sk8er Boi dengan band-nya.

FILMOGRAFI
2002 Sabrina, the Teenage Witch
2004 Going the Distance
2006 Fast Food Nation
2006 Over the Hedge
2007 The Flock
2010 American Idol
2011 Majors & Minors

DISKOGRAFI
Let Go (2002)
Under My Skin (2004)
The Best Damn Thing (2007)
Goodbye Lullaby (2011)





she is my idol...^^^